Beranda | Artikel
Mentauhidkan Allah dan Mengkufuri Sesembahan Selain Allah
Jumat, 18 Februari 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin

Mentauhidkan Allah dan Mengkufuri Sesembahan Selain Allah adalah ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Fathul Majid Syarh Kitab At-Tauhid. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. pada Rabu, 14 Rajab 1443 H / 16 Februari 2022 M.

Kajian Tentang Mentauhidkan Allah dan Mengkufuri Sesembahan Selain Allah

Dari Abu Malik Al Asyja’i, dari bapaknya, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُونِ اللَّهِ حَرُمَ مَالُهُ وَدَمُهُ وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

“Siapa saja yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dan kafir dengan apa saja yang diibadahi selain Allah, maka suci harta dan darahnya. Sedangkan hisab atas amalnya disisi Allah ‘Azza wa Jalla.” (HR. Muslim)

Riwayat hadits dengan lafadz ini menafsiri ucapan Laa Ilaaha Illallah. Maksudnya bahwa tafsiran Laa Ilaaha Illallah adalah orang yang mentauhidkan Allah dan mengkufuri sesembahan selain Allah.

Ketahuilah bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengaitkan terjaganya harta dan darah di dalam hadits ini dengan dua perkara. Jadi harta seseorang tidak boleh diambil dan darah seseorang tidak boleh diteteskan dengan dua hal. Yaitu tentang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah yang didasari oleh ilmu akan makna-makna Laa Ilaaha Illallah dan didasari dengan keyakinan terhadap konsekuensi-konsekuensi dari Laa Ilaaha Illallah, sebagaimana yang dibatasi dengan pembatasan tersebut di dalam hadits-hadits yang begitu banyak yang sudah disebutkan.

Ucapan Laa Ilaaha Illallah akan menjadi penahan harta diambil tanpa kebenaran dan darah diteteskan tanpa kebenaran ketika mengumpulkan syarat yang kedua, yaitu kufur dengan apa yang diibadahi selain Allah. Maka tidak cukup dengan hanya mengucapkan tanpa ada maknanya. Tetapi harus dengan ucapan dan pengamalan.

Dan di dalam hadits ini semakna dengan surah Al-Baqarah ayat 256, yaitu yang berbunyi:

فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ لَهَا

“Siapa saja yang kufur terhadap Tuhan selain Allah dan beriman kepada Allah, maka sungguh dia telah memegang tali yang kuat yang tidak terputus.” (QS. Al-Baqarah[2]: 256)

Jadi harus ada dua hal ini, yaitu mentauhidkan Allah dan mengkufuri Tuhan yang diibadahi selain Allah. Itulah tafsiran dari Laa Ilaaha Illallah. Hadits ini adalah dalil paling agung yang menjelaskan tentang makna Laa Ilaaha Illallah.

Kalau orang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, maka tidak lazim setelah itu langsung terjaga hartanya dan darahnya. Bahkan walaupun dia mengetahui makna dari apa yang dia ucapkan. Tetapi tidak disucikan harta dan darahnya sampai ia kufur dengan apa yang diibadahi selain Allah.

Lihat juga: Syarat-Syarat Laa Ilaaha Illallah

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari kita download dan simak mp3 kajiannya.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51423-mentauhidkan-allah-dan-mengkufuri-sesembahan-selain-allah/